Hai, kamu!
Kamu yang ada di kepalaku.
Bisakah diam sejenak? Kamu terlalu berisik.
Kamu berbicara terlalu banyak.
Kamu mengggangguku yang berusaha berkonsentrasi dalam waktu yang lama.
Bisakah kamu berhenti sejenak?
Sesaat saja tidak memberianku banyak skenario yang akan terjadi hari ini.
Sejenak. Hanya sejenak ku pinta untuk tidak menarik ke permukaan hal-hal yang kusesali.
Sebentar saja, ya. Berhentilah membuatku mengingat perkataan orang-orang yang buruk dan menusuk hati.
Kamu yang ada di kepalaku!
Ku mohon untuk beristirahatlah sejenak.
Karena diri masih berlatih untuk memenangkan hati.
Menang untuk merasa bahwa dia tak apa untuk merasa.
Dia ini sebagai inangmu sedang berjuang untuk menjadi baik-baik saja.
Dia ini semakin hari sudah membenci dirinya, hatinya.
Ku mohon, ya, ikuti perintahnya kali ini, agar kamu tidak masuk juga ke lingkaran yang akan dia benci.
Kamu yang ada di kepalaku!
Berusahalah untuk menjadi hal yang dapat dikontrol, diatur, agar masih ada hal yang diiliki dalam kadar wajar. Laksanakan, ya, instruksi kali ini, berhenti berfikir hal-hal yang tak pasti itu.
Kamu, bisa kan?
Comadot.
2.11.2020
Komentar